Home » , » Kisah sedekah yang salah alamat

Kisah sedekah yang salah alamat

Islam mengajarkan agar kita senantiasa memperbanyak sedekah. Namun terkadang kita ragu untuk memberikan sedekah apakah orang yang akan kita beri sedekah tersebut benar-benar berhak menerimanya. Belakangan ini banyak orang yang terlihat mengemis dan meminta-minta untuk sekedar untuk makan, namun itu tak sepenuhnya benar. Karena tidak sedikit diantara pengemis yang meminta-minta tersebut (yang selayaknya kita anggap berhak menerima sedekah) ternyata memiliki kehidupan yang berkecukupan. Beberapa bahkan ada yang berlebih. Fenomena seperti ini tentu membuat banyak orang ragu untuk memberikan sedekah mereka, karena mereka tidak yakin apakah sedekah mereka akan tepat sasaran atau tidak. Sehingga timbul keraguan apakah sedekah mereka akan diterima oleh Allah jika sedekah tersebut ternyata salah alamat.

Untuk menghadapi keraguan tersebut, ada baiknya kita simak satu cerita berikut.

Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW menyampaikan tentang seorang laki-laki yang bertekad untuk bersedekah secara diam-diam. Pria berkata kepada dirinya sendiri, ‘Malam ini aku akan bersedekah’

Dan, malam itu juga lelaki tersebut keluar membawa sedekahnya dan memberikan sedekah tersebut kepada seorang perempuan yang tak dikenalnya. Yang pada kelanjutannya akhirnya diketahui bahwa ternyata perempuan itu adalah seorang pezina. Sehingga, keja­dian itu menjadi perbincangan khalayak ramai. “Akhirnya, kabar tersebut sampai juga kepada pria itu.

Mendengar kabar yang demikian, pria itu bergumam, ‘Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu.Ternyata, sedekahku jatuh ke tangan seorang pezina. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!’ “Maka, pria itu kemudian mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Kali ini ternyata penerima sedekah itu, tanpa diketahuinya, adalah orang kaya. Sehingga, kejadian itu lagi-lagi menjadi perbincangan khalayak ramai, lalu sampai juga kepada pria yang bersedekah itu.

“Mendengar kabar yang demikian, pria itu pun bergumam,’Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu. Ternyata, sedekahku itu jatuh ke tangan orang kaya. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!’ Maka, dia kemudian, dengan cermat, mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah.

Ternyata, penerima sedekah yang ketiga, tanpa diketahui nya, adalah seorang pencuri. Tak lama berselang, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai, dan kabar itu sampai kepada pria yang bersedekah itu.

Mendengar kabar demikian, pria itu pun berkata, ‘Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu! Ya Allah, sedekahku ternyata jatuh ke tangan orang-orang yang tak kuduga: pezina, orang kaya, dan pencuri’

Suatu malam dalam tidurnya, lelaki tersebut bermimpi dan mendapatkan kabar gembira bahwa Allah menerima sedekahnya dan membalasnya dengan pahala. Dia diberitahu hikmah besar di balik sedekah kepada tiga orang tersebut. Semoga wanita pezina itu menjaga dirinya dari zina dengan harta itu, semoga si kaya terdorong untuk berinfak meneladani laki-laki ini yang bersedekah di kegelapan malam agar tidak diketahui oleh orang lain demi mendapatkan ridho Allah, dan semoga pencuri itu sadar akan kesalahannya lalu dia tidak mencuri lagi.

Dari kisah tersebut dapat kita ambil pelajaran bahwa tidak ada alasan bagi kita untuk menunda-nunda sedekah. Dengan catatan, tetaplah cermat memilih orang yang sekiranya pantas menerima sedekah, ini untuk meminimalisir sedekah yang salah alamat. Namun yang terpenting adalah bersedekah hendaknya dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas, atas dasar ketaatan kepada Allah demi mendapatkan ridho-Nya.

0 komentar:

Posting Komentar