Selamat datang di Hutan Wisata Alam Pulau Kembang
Pulau Kembang adalah objek wisata yang lokasinya berada tidak jauh dari pasar terapung sehingga objek wisata Pulau Kembang ini sering ditawarkan dalam satu paket dengan Pasar Terapung yang merupakan objek wisata andalan kota Banjarmasin. Setelah sebelumnya saya dan keluarga mengunjungi Pasar terapung di muara kuin, Pulau kembang ini menjadi destinasi kami selanjutnya. Kurang lebih sekitar 15 menit diperjalanan dari lokasi pasar terapung, akhirnya kami sampai di Pulau kembang. Begitu turun dari kapal kami ditawari oleh beberapa pemandu wisata yang menawarkan kacang untuk diberikan pada monyet-monyet yang ada didalam hutan pulau kembang, namun kami tolak karena kami sudah membawa pisang untuk diberikan kepada monyet. Setelah membeli karcis, kami pun masuk kedalam lokasi objek wisata ini.
Foto di Altar Pulau Kembang
Pulau Kembang merupakan habitat bagi monyet dan beberapa jenis burung. Kami berfoto sejenak di bagian depan objek wisata dan di altar yang digunakan untuk meletakkan sesaji bagi “penjaga” pulau ini. Kami kemudian melanjutkan petualangan bersama-sama ditemani 2 orang pemandu wisata. Tak jauh dari altar tersebut, sudah banyak monyet menunggu diatas pohon memperhatikan kami, tampaknya mereka memang menunggu makanan apa yang kami bawakan buat mereka. Dan ketika pisang saya keluarkan dari dalam plastik monyet-monyet tak langsung merebut pisang tersebut melainkan bersabar menunggu untuk kami berikan satu demi satu sambil terus berjalan kearah dalam hutan. Monyet-monyet disini tampak sangat bersahabat dengan para pengunjung. Namun meski demikian, pemandu wisata selalu mengingatkan kami untuk memasukkan barang-barang seperti ponsel, dompet, kacamata atau barang-barang lain ke dalam tas. Ini untuk menghindari para monyet-monyet tersebut merebut barang tersebut dari tangan kami. Dan apabila mereka dalam keadaan lapar biasanya lebih agresif, begitu kata sang pemandu menerangkan kepada saya.
Menyusuri hutan ditemani Pemandu
Banyak mitos mengenai asal usul monyet-monyet di Pulau ini. Menurut sang pemandu wisata monyet-monyet di kawasan pulau kembang ini sudah ada sejak zaman kerajaan dahulu. Menurut Sang pemandu wisata monyet-monyet di Pulau kembang ini terdiri beberapa kelompok yang masing-masing kelompok dipimpin oleh seekor ketua kelompok yang mana monyet yang berstatus sebagai ketua tersebut mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dibanding ukuran tubuh monyet yang lain. Setelah sekitar 30 menit berkeliling Pulau Kembang, memberi makanan kepada monyet, menikmati segarnya udara pagi di hutan yang asri, kamipun kembali ke perahu untuk menyusuri Sungai Kuin dan kembali merapat ke kota Banjarmasin.
Rafie ngasih makan salah satu monyet di Pulau Kembang
0 komentar:
Posting Komentar