Home » , » About Football

About Football



Bukan lah hal baru jika Sepakbola merupakan olahraga paling populer di jagat raya ini. Tak sedikit orang menganggap bahwa sepakbola merupakan suatu kenikmatan dan kepuasan tersendiri. Baik itu menonton, ataupun memainkannya. Sejak kecil saya suka bermain bola, entah itu di halaman rumah, di lapangan kampung, atau di lapangan bola di sekolah. Di sekolah pun, olahraga yang paling sering saya mainkan bersama teman-teman seusia adalah sepakbola. Olahraga ini terus menjadi favorit saya dan selalu rutin saya mainkan bersama teman seusia di SMP sampai SMA, hanya saja setelah kuliah saya sudah hampir tak pernah bermain bola lagi, namun berpindah ke futsal, olahraga yang nyaris sama dengan sepakbola yang bisa dikatakan sepakbola mini, namun tentu tetap berbeda.

Masih jelas terlintas dalam ingatan saya, sekitar 13 tahun lalu ketika usia saya memasuki angka belasan tahun saya sering meminta kepada ibu untuk dibelikan baju sepakbola kala itu (sekarang baru tau kalo namanya jersey), minta dibelikan sepatu bola, minta dibelikan majalah atau tabloid yang membahas tentang sepakbola, sampai menyimpan artikel dari koran jika memuat berita tentang sepakbola terutama pemain yang terkenal kala itu (Roberto Baggio, Romario, Batistuta, dsb). Meskipun dulunya saya sering latihan dan bermain bola, namun bakat seorang pemain tampaknya tidak ada dalam diri saya. Sampai dengan saat ini saya hanya sebagai penikmat saja, meskipun sesekali masih bermain futsal untuk sekedar mencari keringat dan tentu saja memainkan sikulit bundar.

Seperti kebanyakan orang yang menyukai olahraga ini, saya  sendiri juga mempunyai pemain favorit. Pele, Maradona, Cantona, Platini, Van Basten, Gullit, adalah beberapa nama pemain bola terbaik yang pernah lahir ke bumi ini. Namun saya hanya sebatas mendengar nama mereka, dan melihat aksi mereka melalui video-video yang tidak terlalu banyak menunjukkan aksi mereka pada saat mereka berada pada masa kejayaan masing-masing. Saya sendiri tidak dapat menyaksikan aksi mereka pada saat itu karena saya tidak berada pada zaman itu. Pada saat saya mulai menyukai sepakbola nama-nama hebat yang saya tau adalah macam Zinedine Zidane, Roberto Baggio, Gabriel Batistuta, Ronaldo Luiz Nazario da Lima, Fabio Cannavaro, David Beckham sampai dengan masa sekarang ini yang di huni bintang-bintang hebat seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo sampai Frank Lampard. Dari sekian banyak pemain bola dengan masing-masing karakter yang mereka miliki, dengan segala kekuatan maupun kelemahan yang ada pada diri mereka saya mempunyai beberapa pemain favorit.

Yang pertama adalah Zidane. Bagi saya dia adalah sang maestro lapangan hijau. Pada saat membela Juventus, kemudian Madrid maupun melakoni pertandingan bersama negaranya Perancis, saya selalu menanti dan terkagum dengan apa yang ditunjukan Zidane. Menurut saya visi bermain, kontrol, skil yang dimiliki Zizou (panggilan Zidane) berada diatas rata-rata. Hanya saja dia memang tidak terlalu mempunyai speed yang bagus. Sebagai seorang pemain sepakbola hampir semua gelar bergengsi pernah diraihnya, yakni sebagai juara liga, juara liga champions, piala eropa, piala dunia bahkan pemain terbaik dunia. Pemain lain yang saya kagumi adalah seorang pemain belakang yang pernah bermain di AC Parma, Juventus, Real Madrid dan pernah memimpin Italia untuk menjuarai piala dunia, Yup.. Dialah Fabio Cannavaro. Selain memiliki paras yang rupawan, Canna sangat jago dalam bertahan. Cara dia membaca permainan lawan sangat baik, sehingga dapat mematahkan serangan yang mengancam gawang tim nya. Meski memiliki postur tubuh yang kurang ideal bagi seorang bek tengah, namun Canna dapat menutupinya karena dia memiliki loncatan yang tinggi. Masa-masa SMP-SMA diantaranya saya lalui dengan mengoleksi poster-poster pemain favorit saya ini. Dan dimasa kini sang maestro sepakbola sudah memutuskan untuk pensiun, aksi-aksinya dilapangan hijau tentu hanya tinggal cerita yang akan selalu diingat banyak orang, terutama para pecinta bola. Cannavaro sendiri sudah melalui masa-masa kejayaan dalam karir nya, kini sinar sang bintang sudah mulai meredup dan tampaknya karir nya di lapangan hijau tak akan bertahan lama dan segera menyusul sang maestro untuk gantung sepatu. Meskipun kini semua sudah berlalu, bagi saya Zidane dan Cannavaro adalah pemain-pemain terbaik yang pernah terlahir didunia untuk meraih kejayaan di masanya.

Selanjutnya Frank Lampard lah yang menjadi favorit saya, visi bermain yang dimilikinya sangat baik, dialah pengatur serangan di tim yang ia bela, selain itu dia juga mempunyai tendangan yang keras dengan akurasi yang tetap terjaga, tak heran jika ia sering mencetak gol dari jarak yang cukup jauh. Meskipun bermain dilapangan tengah sebagai midfielder, naluri mencetak gol seorang Lampard tak kalah dengan seorang striker.

Untuk klub, Chelsea adalah yang paling saya sukai. Saya adalah fans Chelsea sejak tahun 2004, kira-kira 1 tahun setelah klub asal kota london tersebut diakusisi oleh taipan minyak asal Rusia, Bos Roman Abrhamovic. Setelah sebelumnya pada saat SMP-SMA saya menjadikan Parma dan Juventus sebagai tim favorit, setelah itu sampai dengan saat ini Chelsea tak pernah terganti dihati saya. Rada leba dikit.

Apa alasan utama seseorang menyukai sebuah klub sepakbola? Apakah karena ia berasal dari daerah yang sama, faktor sejarah klub tersebut, permainan klub tersebut yang dianggap bagus, klub yang bertabur bintang, atau apakah karena ada pemain yang diidolakan bermain di klub tersebut? Apa saja jawabannya tentu itu bukan hal yang dilarang. Karena banyak alasan untuk mencintai sebuah klub dengan beribu kisah nya. Untuk urusan klub lokal,faktor geografis menjadi satu-satunya alasan untuk saya mendukung Barito Putera. Saya dilahirkan dan dibesarkan di propinsi Kalimantan Selatan, yang sampai saat ini hanya memiliki 1 tim kebanggaan orang Kalsel, yakni Barito Putera.

Untuk Chelsea, tentu saja berbeda dengan kasus penyebab saya mendukung Barito Putra, karena saya tidak berasal atau sedang tinggal di ibukota Inggris, London. Ini lebih kepada tempat pemain yang saya idolakan bermain, Frank Lampard. Bahkan sampai saat ini Super Frank masih bermain untuk the blues dan tetap masuk kedalam tim reguler Chelsea meskipun klub tersebut kerap bongkar pasang pelatih. Setelah Lampard pensiun nanti entah apakah saya masih mencintai Chelsea? Saya sendiri tidak tahu apa jawaban nya, namun sampai saat ini Chelsea adalah tim paling lama bertahan menjadi klub yang saya dukung. Tentu saja faktor penyebab seseorang mendukung klub tertentu tidaklah kemudian sama seperti saya alami. Yang tertulis di atas adalah pengalaman pribadi saya. Sementara penyebab lain bisa bermacam-macam.

Ada yang berawal mula karena pemain yang diidolakannya bermain di klub tertentu. Dan ketika pemain tersebut pensiun atau tak lagi bermain untuk klub tersebut, kesetiaan pendukung itu tetap bertahan.  Hal yang tidak saya alami pada saat mendukung Parma ataupun Juventus dulu. Namun saya rasa itu akan terjadi pada Chelsea. Apapun alasannya, saya rasa telah terlanjur jatuh cinta dengan Chelsea. Namun, sedemikian cinta nya saya pada sepakbola dan Chelsea tentu itu bukan itu lah yang pertama dan utama, bahwa sepakbola hanyalah sebatas hobi, yang mana bila kita menyukai nya harus tetap pada batas-batas tertentu.

0 komentar:

Posting Komentar