Gungung Merapi, Yogyakarta
Setelah mengalami letusan pada tahun 2010 lalu, kini sisa-sisa letusan gunung merapi menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik itu penduduk asli jogja ataupun wisatawan dari luar daerah. Setelah letusan dahsyat itu kini gunung merapi menawarkan pemandangan sisa-sisa letusan, sehingga ini dijadikan kawasan wisata oleh pengelola/pemerintah setempat karena banyak mengundang keingintahuan para wisatawan untung datang dan melihat dari dekat lokasi ini setelah merapi erupsi. Untuk dapat menelusuri sisa letusan merapi, para wisatawan dapat menggunakan motor trail atau mobil offroad yang disewakan di lokasi wisata, atau bagi wisatawan yang ingin berjalan kaki juga bisa, namun tentu saja butuh tenaga ekstra karena jalanan nya yang menanjak.
Setelah melewati jalanan menanjak, yang berpasir dan masih bercampur abu dengan berjalan kaki, saya nyampe di lokasi yang saya tuju yaitu yang dulunya merupakan rumah dari juru kunci merapi, yakni Almarhum Mbah Marijan, beliau merupakan salah satu korban tewas saat letusan. Di sekitar lokasi rumah almarhum Mbah Maridjan ada sebuah mobil yang terbakar. Karena kami menelusuri kawasan wisata ini dengan berjalan kaki, dan tentu saja itu sangat melelahkan, apalagi saya harus sesekali menggendong putra saya yang klo ngerasa capek minta di gendong. Sebelum pulang, di deket pintu masuk banyak warung makanan yang menyediakan makanan dan minuman. Saya beserta rombongan istirahat sejenak disalah satu warung tempat bini saya nunggu karena dia gak ikut naek ke atas karena gak kuat katanya. D warung itupun saya ma kluarga saya melahap makanan dan minuman yang dipesan sambil menikmati dinginnya udara saat itu.
Dengan background mobil yang terbakar karena hawa panas Merapi
Foto bekas lokasi rumah juru kunci merapi, Alm. Mbah Marijan
0 komentar:
Posting Komentar