Home » » KKN Seropan 1, Muntuk, Dlingo, Bantul

KKN Seropan 1, Muntuk, Dlingo, Bantul


 Anggota Kelompok KKN di Desa Seropan 1

KKN (Kuliah Kerja Nyata), mungkin kamu udah pernah denger kata itu atau bahkan pernah mengalami kegiatan yang satu ini. Beberapa bulan lalu, saya baru selesai melaksanakan tugas salah satu mata kuliah bernama KKN tersebut. Bagi banyak mahasiswa, termasuk saya, kegiatan KKN sangat berkesan. Namun tentunya ada juga mahasiswa yang menganggap bahwa KKN adalah suatu kegiatan yang tidak menyengangkan. Ada beragam cerita selama mengikuti Mata kuliah yg Satu tapi banyak SKS nya ini.

Mau sedikit cerita nih pengalaman saya KKN selama kurang lebih 1 bulan di Desa Seropan 1, Muntuk, Dlingo, Bantul. Sebuah desa terpencil yang dimata saya masyarakatnya sangat baik dan ramah dan pemudanyapun baik dan bersahabat. Selama melaksanakan KKN ini kami tinggal di rumah Pak dukuh seropan 1 yang bernama Pak Ponirat. KKN itu bekerja secara tim dimana kita akan dihadapkan pada situasi dimana kita harus saling memahami sifat antar personal yang ada dalam tim KKN tersebut, karena tiap anggota kelompok tentu memiliki sifat yang berbeda-beda yang bisa berakibat pada munculnya selisih pendapat, munculnya masalah-masalah kecil selama berkumpul bersama selama kegiatan KKN berlangsung. Tidak sedikit tim KKN yang tidak harmonis dalam menjalankan setiap kegiatannya, sehingga akan berpengaruh dan dapat mengganggu kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. Untuk itu, kita dituntut untuk menyesuaikan diri sesuai kebutuhan tim KKN. Konflik itu pasti muncul, tetapi bagaimana cara kita untuk mengatasinya.

Dan alhamdulillah selama menjalani KKN dan berpatner bersama rekan-rekan seperti Arsyadani Ahmad, Tya Slamet Noto, Muhammad Iqbal Dwi S, Fadillah Wilmawati, Ayu Lestari, dan Daeng Bayu Adimas semua berjalan lancar. Senyum, canda dan tawa menjadi senjata yang ampuh untuk menciptakan suasana nyaman didalam kelompok. Tidak mudah untuk menerapkan ilmu yang telah didapat di Kampus untuk dipraktekkan dalam kehidupan nyata. Apalagi di Kampus gak ada mata kuliah yang ngajarin untuk bersosialisasi dengan masyarakat, ngomong langsung didepan para Perangkat Desa, atau Mengajar disekolah-sekolah. Dimana itu semua kami dapatkan selama KKN. Ngomong-ngomong KKN tentu ada program kerja dong. Larena itu adalah inti atau tujuan KKN itu sendiri, tanpa program kerja, kita tidak akan mempunyai kegiatan di lokasi bisa-bisa KKN nya Cuma dijadikan ajang Rekreasi gak jelas.

Allhamdulillah kegiatan utama kami disana yakni program pemberantasan buta aksara serta program-program kerja masing-masing anggota juga berjalan dengan lancar dan terkendali. Untuk itu saya ucapkan terimakasih untuk Allah SWT atas semua kelancaran ini. Serta tak lupa terimakasih juga saya ucapkan kepada Pak Dukuh, Tokoh pemuda, Pak RT 1 sampai 6, pengurus TPA masjid, anggota warga belajar yang engikuti program pemberantasan buta aksara dan seluruh warga desa Seropan 1 dan tentu aja terimakasih juga untuk dosen pembimbing KKN kami dilapangan, Ibu Zul. O ya, hampir kelupaan, makasih Rahmat dan Sari Yang telah banyak membantu kami selama berada di desa mereka.

0 komentar:

Posting Komentar